Program Acara Pencerahan Rohani “Fenomena Bunuh Diri di Toraja” di RPK FM oleh Pdt. Yonan Thadius

DISKOMINFO, MAKALE – Kasus bunuh diri dikalangan pemuda dan remaja di Toraja nampaknya semakin meningkat. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Tahun 2020 kemarin tercatat 14 kasus bunuh diri di Tana Toraja sedangkan awal tahun 2021 ini tercatat 2 kasus bunuh diri.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tana Toraja mengundang pendeta sekaligus konselor “Gita Sahabat” Yonan Thadius untuk menanggapi fenomena bunuh diri tentunya dari sisi rohani. Melalui program acara Pencerahan Rohani di Radio RPK FM Tana Toraja, Sabtu (06/02/2021)
Pdt. Yonan Thadius memberi tanggapan mengenai fenomena bunuh diri ini. Ia mengatakan bahwa maraknya kasus bunuh diri ini dipengaruhi oleh banyak faktor atau pencetus. Pencetus utama melakukan bunuh diri pasti akan berbeda tiap individunya.

Ia menambahkan fenomena ini adalah manifestasi disfungsi keluarga. Orang tua tidak mampu atau tidak siap memenuhi kebutuhan dasar anak mereka sehingga anak bertumbuh dalam kerapuhan. Dengan kata lain, anak tidak mempunyai modal untuk menghadapi realitas yang akan terjadi. Realitas tersebut seperti contoh tidak naik kelas, nilai jelek, stres putus cinta, punya utang, kesulitan berinterkasi di masa pandemi, sakit yang berkepanjangan dan lain-lain.
Ia juga menambahkan, kita (orang Toraja) sedang mengalami era media sosial. Ada pergeseran fungsi rumah. Dulu rumah kita sangat menolong untuk berinteraksi dengan baik, kita selalu merasa secure atau nyaman sehingga membantu kita dalam lingkungan sosial. Berbeda dengan sekarang meskipun ada orang tua di rumah tapi interaksinya sangat kurang (karena lebih dominan ke gadget masing-masing).
“Masa pandemi ini memang sangat mempengaruhi kehidupan kita. Hal yang sering saya temukan dalam konseling saya (khususnya di Toraja) banyak yang merasa kurang dikasihi sehingga kurang mampu menerima keadaan dirinya. Rumah adalah tempat mendemonstrasikan kasih. Dampak dari kurangnya kasih itu bukan hanya bunuh diri tapi kenakalan atau bahkan melukai orang lain.
Oleh karena itu membangun relasi menjadi sangat penting karena relasi merupakan persembahan terbaik kita untuk Tuhan. Ketika hidup dalam relasi yang baik dengan orang tua, saudara, keluarga, sahabat, teman, suami, istri dan anak pasti semua bisa kita selesaikan dengan baik pula.” Ujar Pdt.Yonan Thadius.
Menutup tanggapannya Pdt. Yonan Thadius menyampaikan agar sekiranya kita semua (masyarakat) bisa menolong mereka yang sedang mengalami kesulitan untuk memiliki semangat juang dalam menghadapi realitas kehidupan, bila perlu berikan semangat untuk bertemu dengan profesional yang tersedia seperti psikiatri, psikolog, konselor, dan para relawan lainnya agar semangat hidup itu tetap masih ada. (edr/tmk)
Sumber : http://tanatorajakab.go.id/program-acara-pencerahan-rohani-fenomena-bunuh-diri-di-toraja-di-rpk-fm-oleh-pdt-yonan-thadius/