Sambutan Perdana Bupati Tana Toraja Dalam Sidang Paripurna DPRD
DISKOMINFO, MAKALE – Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung dan Wakil Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombe berkomitmen membangun Kabupaten Tana Toraja dengan tema perjuangan “Tulus Berbakti, Karya Terbukti”. Hal ini disampaikan Theofilus Allorerung pada pidato sambutan perdananya sebagai Bupati Tana Toraja Masa Bakti 2021-2024 di hadapan legislatif pada Sidang Paripurna yang digelar di Ruang Sidang Paripurna DPRD Tana Toraja, Senin (01/03/2021).

Dalam sambutannya, Bupati menjelaskan visi dan misi lima tahun ke depan yakni memberi penekanan pada kemampuan daerah keluar dari krisis akibat Pandemi Covid-19 yang secara signifikan berdampak negatif terhadap stabilitas sosial-ekonomi hampir disemua sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“Tana Toraja Bangkit, Produktif dan Tangguh Menyongsong Tatanan Kehidupan Baru,” sambung Beliau.
Dari visi tersebut, Bupati menjelaskan tiga kata kunci yaitu Bangkit, Produktif dan Tangguh. Visi yang terinspirasi dari situasi dan kondisi yang sedang dihadapi bangsa bahkan dunia saat ini yakni Pandemi Covid-19. Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja berkewajiban menghadirkan tindakan nyata guna memulihkan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat yang terpuruk sebagai akibat dari Pandemi Covid-19 dan berupaya menghidupkan aktifitas sosial masyarakat dan menggerakkan kegiatan perekonomian daerah dengan tetap disiplin menjalankan protokol Kesehatan.
“Cara kita bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi Covid-19 adalah membangun produktifitas dalam seluruh segmen kehidupan dan seluruh bidang profesi yang ada. ASN tidak boleh lengah dan berdiam karena Covid-19 tapi harus produktif melayani dan mendongkrak masyarakat untuk menata kehidupan. Bila hal ini dapat dilakukan secara simultan dan terintegrasi, kita yakin Tana Toraja akan menjadi daerah yang tangguh”, ujar Beliau lebih lanjut.
“Berbagai aspek yang menjadi polemik ke depan yaitu pertama penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terus dibangun dan ditata menuju pemerintahan e-government sehingga masyarakat akan menikmati bentuk pelayanan yang terkoordinasi dan terkoneksi dalam satu sistem penyelenggaraan pemerintahan yang satu mulai dari bupati sampai tingkat desa, RT dan RW yang ada. Tidak boleh ada yang keluar dari sistem dan standar operasional prosedur yang ada, Kepala OPD tidak boleh lagi pura-pura tidak tahu SOP dari setiap pekerjaan. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong tata kelola untuk lebih efisien dan lebih efektif”, tambahnya.

Beliau juga menambahkan bahwa akselerasi akan terus didorong dengan mendorong semua sektor termasuk pariwisata sehingga 10 sampai 15 tahun ke depan Toraja jadi pusat penelitian internasional. Untuk pendidikan, guru tidak boleh ikut isolasi mandiri diri di rumah tapi harus ada di sekolah memonitor kegiatan dan berkoordinasi dengan orang tua murid dan secara bertahap sekolah tatap muka akan di buka di daerah-daerah zona hijau.
Menutup sambutannya Theofilus Allorerung menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Tana Toraja jika dalam proses politik yang telah terjadi ada hal-hal yang tidak berkenan baik dalam tutur kata, sikap dan perilaku. (edr/tmk)